ANTARA
UJIAN NASIONAL DAN UJIAN TUHAN
Mendengar
kata ujian, siapa pun dia, tentunya akan merasa gugup,kecut,deg-degkan dan
mungkin juga takut. Mengapa? Karena Ujian selalu identik dengan dua hal penting
yakni : lulus atau tidak lulus.
Ketika lulus kita akan bahagia karena dipuji sebagai yang terpintar, tapi jika
tidak lulus kita akan bersedih karena dicelah sebagai yang terbodoh. Akan tetapi
sesungguhnya apa sih ujian itu? Menurut Kamus Wikipedia ujian adalah cara
terbatas yang dipakai untuk mengukur kemampuan seseorang. Itu berarti jika
seseorang mendapat ujian, sebenarnya dia mendapat kesempatan untuk diukur
kualitas kompetensi dirinya. Dan
kesempatan yang sama itu diperoleh oleh 81 pelajar siswa SMPN 4 Nubatukan untuk
mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) selama 4 (empat) hari sejak
tanggal 23 april s/d tanggal 26 april 2018.
Kalau kita coba menganalisa kembali
istilah “ujian” ini dari berbagai kitab suci baik itu Alkitab,Al Quran, Weda dan
Tripitaka, kita akan menemukan cerita
atau kisah yang melukiskan tentang bagaimana orang-orang saleh dan suci seperti
nabi juga ternyata diuji oleh Tuhan. Sebut saja cerita Nabi Ayub dalam Alkitab
dimana Tuhan menguji dia dengan mengambil semua harta kekayaanya bahkan
orang-orang yang dicintainya. Atau dalam Al Quran, bagaimana Tuhan menguji Nabi
Ibrahim untuk menyembelih anaknya Ismail
sebagai kurban bagi diri-Nya. Atau bagaimana Dewa Wisnu yang diuji keutuhan
hatinya saat menjelma menjadi Rama. Ataukah cerita Sang Budha yang bergulat
dengan berbagai cobaan saat mencari pencerahan hidup.
Dalam bahasa Yunani ada dua
terminologi yang biasa dipakai untuk menggambarkan makna Ujian Tuhan dan Ujian
Nasional. Istilah yang pertama adalah “Ujian Tuhan” yang dikenal dengan nama Peirazo, yang berarti mencoba (try), percobaan
(temptation), ujian (test), membuktikan (prove). Peirazo dalam pengertian
negatif berasal dari si jahat (Iblis) yang bertujuan untuk menjatuhkan
sedangkan Peirazo dalam artian positip berasal dari Tuhan yang tujuannya untuk
menguatkan. Istilah yang kedua
adalah Dokimazo yang berarti menguji (test), ujian(examine),menyetujui
(approve of), menerima sebagai dapat dipercaya (accept as truthworthy). Kata
ini cenderung dipakai untuk mengetahui hasil atau bukti dari sebuah ujian.
Misalnya siswa diuji dalam Ujian Nasional untuk mengetahui kemampuan
intelektualnya terkait pengetahuan yang diperolehnya selama bersekolah.
Jadi sejak zaman dahulu kala Tuhan
juga sudah menggunakan “ujian” sebagai media untuk mengevaluasi dan mengukur
kualitas iman manusia. Apakah seseorang itu bisa dikatakan sebagai pengikut
Tuhan atau bukan. Ujian yang sama juga dipakai oleh pemerintah dengan term
Ujian Nasional yang bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi seberapa jauh
pengetahuan yang sudah dikuasai dan ketrampilan yang sudah diperoleh
berdasarkan standar kompetensi lulusan nasional. Singkat kata ujian adalah cara
sederhana Tuhan menilai kualitas iman dan cara
cerdas pemerintah untuk menilai kompetensi
seseorang.
Dari
fakta diatas kita bisa menarik titik temu dan kesimpulan bahwa , baik Ujian
Tuhan maupun Ujian Nasional sebenarnya mau membuat seseorang menjadi lebih tabah,lebih tangguh, tidak gampang
putus asa, lebih cerdas dan lebih berkompeten dalam menghadapi setiap tantangan
hidup. Seperti kata Thomas Alva Edison “ Banyak kegagalan hidup dialami manusia
disebabkan mereka tidak mengetahui jika sebenarnya mereka telah selangkah lebih
dekat dengan kesuksesan. Ini terjadi ketika mereka kemudian menyerah dan pasrah
pada kegagalan. Kurangnya ketekunan menjadi penyebab utama kegagalan. Kelemahan
hanya bisa dikalahkan dengan usaha dan kerja keras.” Karena itu, Ujian Nasional
ini hanyalah sebuah batu pijak bagi para
pelajar SMPN 4 Nubatukan untuk meraih kesuksesan dimasa depan....Sukses Slalu Anak-Anakku!!!!!
Komentar
Posting Komentar